Mengenal Masjid Bir Ali (Dzul Hulaifah)
Jasmine Tours - Masjid Bir Ali atau dengan sebutan Masjid Dzul Hulaifah merupakan tempat miqat jemaah haji / umroh yang dari Madinah atau telah melewatinya. Lokasinya berada di tepi jalan raya Madinah Makkah, tepatnya di Distrik
Masjid Bir Ali yang berjarak 9 km dari Masjid Nabawi. Kokoh hingga saat ini, Masjid Bir Ali memiliki catatan sejarah yang cukup panjang.
Asal Usul Penamaan Masjid Bir Ali
Dilansir dari Jasmine Tours artikel yang mengutip dari buku "Haji Umroh Bukan Mimpi" karya M. Anwar Sani, dkk., masjid tempat miqat ini diberi nama Bir Ali karena dahulu ada sumur (bir) yang dibuat oleh Ali bin Abi Thalib. Menurut kisahnya, Ali mendirikan sumur dengan jumlah yang banyak.
Dengan demikian, sejumlah orang juga kerap menyebut masjid ini sebagai Abyar yang merupakan jamak dari kata 'bir'. Namun, saat ini sumur-sumur tersebut telah ditutupi oleh bangunan-bangunan di sekitar masjid dan bangunan masjid itu sendiri.
Lantas bagaimana sejarah Masjid Bir Ali?
Asal-Usul Berdirinya Masjid Bir Ali
Masih dalam Jasmine Tours Artikel yang dilansir buku yang berjudul “Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul” karya Ahmad Hawasyi, pada masa Rasulullah Muhammad SAW, dikisahkan terdapat sebuah pohon jenis akasia di lokasi masjid. Pohon tersebut kerap menjadi tempat berteduh Nabi Muhammad SAW saat miqat dalam ibadah umroh.
Pada masa Umar bin Abdul Aziz memerintah Kota Madinah tahun 87-93 H, tempat tersebut kemudian dibangun masjid. Selanjutnya bangunan masjid ini mengalami renovasi pada masa dinasti Abbasiyah dan dinasti Utsmaniyah di bawah pemerintahan Sultan Mehmed IV tahun 10058-1099 H.
Mulanya hanya masjid ini kecil dan hanya terbuat dari batu. Selain itu, belum ada jemaah haji dan umrah yang menyinggahinya.
Setelah masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdullah, kembali dilakukanlah renovasi. Masjid diperluas dan dilengkapi fasilitas ibadah yang mendukung.
Seiring berjalannya waktu, jumlah jamaah haji dan umrah semakin banyak, bahkan hingga saat ini. Sehingga masjid Bil Ali kembali diperluas beberapa kali lipat dan ditambahkan beberapa fasilitas.
Hingga saat ini, luas masjid telah mencapai 6.000 meter persegi. Luas tersebut dapat menampung sebanyak 5.000 jamaah sekaligus.
Keunikan Arsitektur Bangunan Masjid Bir Ali
Masjid Bil Ali merupakan salah satu masjid besar dengan denah berbentuk persegi menyerupai benteng pertahanan. Masjid ini berada di tengah yang dikelilingi dengan koridor panjang.
Koridor panjang tersebut dengan arcade pada bagian sisi dalamnya yang berwarna kemerah-merahan. Sedangkan, tembok terluar bangunan berwarna cream.
Sementara tembok yang menyerupai benteng panjang tadi merupakan arsitektur pendukung fasilitas masjid. Hal ini termasuk kamar mandi, ratusan toilet, klinik kesehatan tempat wudhu, kios pedagang loker penitipan barang kantor pengelolah dan fasilitas lainnya.
Selain itu, saat memasuki masjid mulai dari area parkir, jamaah akan melalui gerbang tinggi dan besar dengan dua menara di atasnya. Saat masuk di bagian utama masjid, akan nampak taman-taman hijau yang teduh.
Sementara itu, bagian tengah masjid terdapat pelataran tengah yang menyuduhkan satu pancuran air dibawah bagunan berkubah kecil. Bangunan dikelilingi tanaman hijau.
Itulah serba-serbi Masjid Bir Ali yang kini menjadi tempat miqat jamaah haji dari madinah. Semoga bermanfaat.