Blog Post
Sirah Rasul: Terobosan Besar Hijrah (7)
- Posted: 28-10-2019
- Author: ADI PARTA PANE
Nabi berkata kepada sekutu barunya yang sekarang akan kita sebut dengan nama Islam mereka, al-Anshâr (artinya ‘para penolong’), untuk kembali ke tenda mereka masing-masing. Diselimuti kegelapan, mereka membubarkan diri dengan tenang, berterimakasih kepada Allah karena memungkinkan mereka menuntaskan urusan mereka dengan Nabi. Tak seorangpun dari mereka ada yang dicari oleh kaumnya selama menghadiri pertemuan itu. Bagaimanapun, teriakan-teriakan itu cukup untuk menguak kerahasiaan pertemuan tersebut. Setelah pagi, kaum Quraisy mencium pertemuan itu dan langsung mengambil tindakan segera.
Sirah Rasul: Terobosan Besar Hijrah (6)
- Posted: 28-10-2019
- Author: ADI PARTA PANE
Kehadiran al-Abbas dan ceramahnya yang menjadi pembuka pertemuan itu harus dilihat dari sudut pandang perkembangan masa depan hubungan antara negara yang belum lahir dan kaum Quraisy. Apa yang akan berlangsung adalah penegasan kembali kesetiaan yang radikal.
Sirah Rasul: Terobosan Besar Hijrah (5)
- Posted: 25-10-2019
- Author: ADI PARTA PANE
Cara-cara Inovatif untuk Mendapatkan Pengikut Baru.
Tak ayal lagi, para pengikut yang baru masuk Islam di Madinah ini sangat bersemangat dengan keimanan baru mereka. Mereka menyadari bahwa sebagai orang yang percaya pada keesaan Allah, mereka telah memulai tahapan baru dalam sejarah mereka tatkala keimanan menjadi penggerak utama. Mereka memiliki misi yang harus dipenuhi. Tugas mereka yang paling mendesak adalah mendapatkan pengikut baru untuk mengikuti keyakinan baru ini demi mengokohkan landasannya. Oleh karena itu, mereka sangat aktif dalam mewartakan risalah Islam. Mereka sangat tekun mendapatkan pengikut baru di antara mereka yang memiliki kedudukan terhormat dan berpengaruh di tengah kaum mereka. Salah seorang yang seperti itu adalah Amr bin al-Jamuh dari klan Salamah.
Sirah Rasul: Terobosan Besar Hijrah (4)
- Posted: 24-10-2019
- Author: ADI PARTA PANE
Merangkul Anggota Baru yang berpengaruh.
Mus’ab bin Umair adalah pekerja yang berdedikasi dengan perangai yang tepat untuk berbaur dengan orang asing dan mengundang mereka untuk memeluk Islam sebagai agama dan jalan hidup. Dia juga bertugas mengamati situasi secara umum dan kelayakan bagi sebuah eksodus kaum Muslim dari Makkah ke Madinah. Mungkin, dia bakal mengemban perintah-perintah lebih lanjut. Bisa dicermati bahwa dalam kontak yang telah berlangsung sejauh ini antara Nabi dan masyarakat Madinah, suku Khazraj berjumlah lebih mencolok dibandingkan suku Aws. Mungkin, hal ini terkait dengan fakta bahwa enam orang pertama yang berjumpa dengan Nabi dan memeluk Islam berasal dari suku Khazraj.
Sirah Rasul: Terobosan Besar Hijrah (3)
- Posted: 23-10-2019
- Author: ADI PARTA PANE
Kota Yatsrib yang kini dikenal dengan nama Madinah (berarti ‘Kota’), pada masa Nabi dihuni oleh dua suku utama bangsa Arab, Aws dan Khazraj. Kedua suku ini mempunyai sejarah yang panjang dalam perang berdarah yang telah melemahkan kekuatan mereka masing-masing. Pertempuran terakhir yang bernama Bu’ath berlangsung selama dua tahun persis sebelum peristiwa yang akan diriwayatkan di bawah ini.